Rabu, 07 Desember 2011

SKY TRAIN SOLAR POWERED MONORAIL

A Next-Generation Solar Powered Overhead-Suspended High-Speed Monorail 


Sky Train Corporation (STC) and STC International, based in Palm Harbor, Florida is a unique team of world-class scientists, engineers, entrepreneurs, and associates all committed to their STC Green Transportation Mission STC in collaboration with the University of Central Florida’s Solar Energy Center (FSEC), designed and developed a solar Overhead-Suspended Light Rail System (OSLR) called Sky Train. A sustainable mass transportation system that made advancements in energy science by passing solar power through an Energy Transfer device to power an elevated light rail monorail and feed excess back to the grid. The Sky Train is designed to move both people and freight high above traffic congestion in a more sustainable form of transportation. The cars are 10ft (3.0m) wide, 40ft to 80ft (12.2m to 24.3m) long with a capacity range from single vehicles up to full subway, it increases passenger comfort, mobility and energy efficiency, at higher average speeds. STC structures use about 4% of the ground space. And with semi-automated offsite manufacturing; they are erected quickly with minimum disruption and relocation of utilities. The design incorporates an innovative solar interface to power this next-generation high-speed monorail, using photovoltaic and ultra capacitor flash charging technology as storage for renewable power resulting in an 80% more efficient system than rubber-tired monorails. Sky Train utilizes a computerized buss that monitors vehicle functions; exchanging kinetic and potential energy, constantly monitoring safety for every start/stop cycle. It has two steel rails in an overhead duct with lighter aviation grade composite car bodies suspended beneath. It is the first patented duo-rail system with major enhancements in the suspended mode. a trainSTC concepts use standard off the shelf components from modern light rail, improving performance, allowing utilization of existing trained rail personnel workforces. One Sky Train OSLR track transports the equivalent of nine automobile lanes. It swings on curves allowing for greater speeds and for passenger comfort. The technology embraces efficiency because it utilizes a dedicated corridor that passes above all ground-based traffic and it boast the lowest carbon footprint of any transportation system in the world. STC’s elevated structure reduces passenger transfer distance, utility relocation costs, traffic impact, length of construction time, eliminates corridors and drainage dividing communities and land use. Designed to continue operating in high winds and flooding, the systems also protect against lightning strikes, houses fiber optics, CCTV, other conduits, and street light installations. The structure reduces impact of terrorism, earthquakes, sand storms or floods. It allows for rescue after a catastrophe. Sky Train addresses the transportation issues of tourism, people transporting to and from airports, shipping ports for rapid and efficient cargo handling. STC’s automated high speed freight movement design solution stands to be a fantastic answer to implementing the government’s mandate to scan all containers proactively for contraband and preventing terrorism. The train loads itself or by guidance from an operator, to full capacity with use of a specialized Grapple which moves the containers, allowing for continuous off loading without interruption. This, along with enhancing public safety, abating climate change, and withstanding nature’s fury, Sky Train could very well be the answer to these challenges. Plus the added value of it being comparatively inexpensive, quick to build, and able to move cargo container handling in a far more efficient manner saving billions annually. Most importantly, the STC systems have the lowest environmental impact using solar and regenerative energy alongside an array of other unique transportation technology enhancements. “Innovations such as this will contribute to a sustainable energy future and provide a fast, safe, practical and socially responsible mode of transportation for people and freight while reducing the environmental impact of transportation,” said Karl Guenther, CEO of STC. The U.S. Department of Energy (DOE) awarded STC and FSEC a $100,000 renewable energy collaborative grant, used to develop a future monorail system that will transport visitors throughout the 74 acres of the Museum Of Science and Industry (MOSI) in Tampa, Fla., with plans to connect the system to Busch Gardens and the University of South Florida. STC products (peer reviewed by the National Science Foundation) has gained international recognition and is presently designing with NASA on a proposed planetary system.

Rabu, 12 Oktober 2011

KAJIAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI ROKOK SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. HM. SAMPOERNA, Tbk.

ABSTRAK: PT. HM. Sampoerna, Tbk merupakan salah satu perusahaan rokok sigaret kretek tangan yang mempunyai pasar di seluruh pelosok Indonesia. Pelanggan sangat mengharapkan pengiriman rokok dapat dilakukan tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bagaimana peramalan permintaan rokok sigaret kretek tangan Dji Sam Soe dan Sampoerna di tingkat distributor tunggal wilayah dan distributor serta kajian tentang sistem distribusi yang ada selama ini untuk mencari alternatif perbaikan sistem distribusi dari distributor tunggal ke distributor tunggal wilayah dan dari distributor tunggal wilayah ke distrbutor yang dapat meminimumkan lead time dengan menggunakan metode penugasan (assignment). Peramalan untuk meramalkan volume permintaan rokok sigaret kretek tangan setiap triwulan dalam satu tahun kiranya perlu terus dilakukan oleh PT. HM. Sampoerna, Tbk. agar tingkat keakuratan dalam memproduksi rokok sigaret kretek tangan Dji Sam Soe dan Sampoerna sesuai dengan tingkat permintaan setiap triwulan dan dapat terus terjaga terutama apabila terjadi lonjakan permintaan yang tiba-tiba. Rute pengiriman yang optimal untuk mendistribusikan rokok sigaret kretek tangan Dji Sam Soe dan Sampoerna dari distributor tunggal di Surabaya ke masing-masing distributor tunggal wilayah dan distributor adalah dengan menggunakan alternatif transportasi ketiga dimana terdapat distributor tunggal wilayah yang berfungsi sebagai tempat transit dan stock barang untuk distributor-distributor yang ada dalam wilayahnya. Dengan pemilihan alternatif ketiga ini juga akan memberikan dampak positif bagi pasar rokok sigaret kretek tangan Dji Sam Soe dan Sampoerna, mengingat kondisi pasar yang cukup fluktuatif dan cenderung untuk terus meningkat, juga untuk mempertahankan service level sesuai yang diharapkan.

Kata Kunci: Rute, Peramalan, Lead Time, Assignment Model

Biogas, Solusi Atasi Krisis Energi


Anton Kuswoyo
Mahasiswa S2 Teknik Lingkungan ITS
koeswoyo88@yahoo.com
Krisis energi kian menjadi-jadi. Hal utama yang menjadi penyebabnya karena hampir seluruh kegiatan industri, transportasi dan rumah tangga memakai bahan bakar fosil yang jumlahnya terbatas dan tak terbaharukan. Di sisi lain, penemuan dan penggunaan energi alternatif non-fosil masih sangat sedikit. Hal ini tentu perlu upaya untuk menyadari dan memulai menemukan serta memanfaatkan sumber-sumber energi alternatif yang potensial dan ramah lingkungan.
Salah satu energi sangat potensial dikembangkan adalah energi biomassa. Energi biomasa ini meliputi kayu, limbah pertanian/perkebunan/hutan, komponen organik dari industri dan rumah tangga, kotoran hewan. Biomassa dikonversi menjadi energi dalam bentuk bahan bakar cair, gas dan panas. Teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar padat, cair dan gas, antara lain teknologi pirolisa (bio-oil), esterifikasi (bio-diesel), teknologi fermentasi (bio-etanol), anaerobik digester (biogas).
Biogas merupakan salah satu energi alternatif yang dapat digunakan untuk menanggulangi kekurangan minyak bumi. Di samping itu, biogas merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan proses pembuatannya relatif mudah serta bahan bakunya melimpah. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pemrosesan biogas antara lain biaya pengolahannya relatif lebih murah jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak, sisa pemrosesannya dapat dimanfaatkan untuk pupuk yang bernilai nutrisi lebih tinggi daripada kotoran ternak segar, dapat mengurangi kerusakan hutan dan biogas bebas asap.
Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas, dan hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan air kencing hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana.
Manfaat energi biogas sebagai pengganti bahan bakar, khususnya minyak tanah dan kayu bakar. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya pertanian. Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry), merupakan pupuk organik (padat dan cair) yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas telah dicobakan pada tanaman jagung, bawang merah dan padi. Pupuk ini dapat berupa pupuk kandang dan pupuk cair.
Biogas memberikan solusi terhadap masalah penyediaan energi dengan murah dan ramah lingkungan. Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang ikut memberi kontribusi bagi efek rumah kaca (green house effect) yang bermuara pada pemanasan global (global warming). Biogas memberikan perlawanan terhadap efek rumah kaca melalui dua cara, yaitu biogas memberikan substitusi atau pengganti dari bahan bakar fosil untuk penerangan, kelistrikan, memasak serta pemanasan, dan methana (CH4) yang dihasilkan secara alami oleh kotoran yang menumpuk merupakan gas penyumbang terbesar pada efek rumah kaca, bahkan lebih besar dibandingkan CO2. Pembakaran methana pada biogas mengubahnya menjadi CO2 sehingga mengurangi jumlah methana di udara.
Nah, sekarang sudah saatnya kita memasyarakatkan biogas sebagai energi alternatif yang ekonomis ramah lingkungan dan menerapkannya sebagai upaya mengatasi krisis energi.
                           sumber : http://fakultasteknik.narotama.ac.id/

Profil Fakultas Teknik Sipil Universitas Narotama

VISI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS NAROTAMA;
BUSSINESS CONSTRUCTION COMMUNITY

Terwujudnya Fakultas Teknik Sipil yang Modern dan Bermutu Berbasis Teknologi Informasi.
 MISI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS NAROTAMA;
  • Melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta pelayanan masyarakat yang modern, bermutu dan sesuai terhadap perkembangan regional serta global dalam bidang Teknik Sipil berbasis teknologi informasi dan komunikasi

TUJUAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK FAKULTAS TEKNIK SIPIL
Tujuan Pendidikan Program Sarjana Teknik Sipil adalah :
    • Menyelenggarakan pendidikan program sarjana guna menghasilkan lulusan yang profesional dan inovatif

    • Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara dan/atau berkontribusi pada pengembangan keilmuan